Kemarin itu milikku
Kemarin ini milikmu
Berhasrat hari tetap memiliki
Hingga senja mengambilnya nanti.
Terharu biru terkenang kasih
Disaat pagi sejuknya menyisih
Menghela raga sinar menyala
Terlihat anggun kau sengaja.
Tapi sayang,
Aku telah hilang tenggelam
Kemelut mendung yang pekat, yang hitam, yang menghadang.
Menghempas se-ikat kasih
Dan membiar terkapar berserak di jalan.
Pahit kenyataan harus terteguk
Biar lidah enggan mengecap
Biar bibir berusaha mengelak
Tetap kan terkecap
Tetap tak terelak
Angkara diri ini tak sepadan
Begitu kerdil bagi gemerlapan
Lalu mengais menelusur jalanan
Habislah jalan harus berenang
Mula biasa seperti kemarin
Saling sapa lewat alunan angin
Tercerita apa segala berlalu
Terhidu apa yang berbau.
Namun,
Tak urung jua lelah menghinggap kita
Dan yang tak kuharapkan segera menjelma
Ialah akhir cerita kasih lama terbina.
Binasa bersama tiada tersisa.
Akhir Cinta Kemarin.
![]() |
0 komentar:
Posting Komentar